Langsung ke konten utama

Ringkasan Sejarah Islam dalam Kronologis, Peristiwa, dan Nama-Nama




Judul Buku      : Kamus Sejarah Agama Islam
Penulis             : Syarif Yahya
Editor              : Irwan Kurniawan
Penerbit           : Nuansa Cendekia (Komplek Sukup Baru No. 23 Ujungberung, Bandung                                      40619/email: redaksi@nuansa.co)
Cetakan           : I (kesatu), 2013
Jumlah hlm.     : II+200 hlm.
Ukuran buku   : 17,5 x 25 cm

            Sejarah Islam terbentang sejak manusia pertama diturunkan ke dunia, yaitu sejak zaman Nabi Adama as. Sejatinya Islam adalah agama Allah dan al-Quran merupakan kitab suci umat Islam, berisi wahyu Allah SWT, yang diturunkan kepada nabi Muhammad Saw. Sebagaimana yang diterangkan di dalam Quranulkarim, Allah lah yang menciptakan Adam dan Hawa yang kemudian di turunkan ke bumi. Dari pasangan manusia pertama inilah, kemudian lahir berbagai suku bangsa yang menempati alam dunia ini. Dari keturunan Adam dan Hawa pula silih berganti Allah SWT menunjuk para nabi dan rasul untuk menyampaikan risalahNya. Proses tersebut berlanjut hingga nabi dan rasul terakhir, yaitu Muhammad SAW. Pada masa Muhammad lah ajaran Allah ini disempurnakan, mulai dari hukum hingga tata cara ibadah dan tata cara hidup yang Islami. Pada masa Muhammad pula kata Islam disematkan sebagai nama ajaran Allah yang dikenalkan oleh para nabi sebelumnya.
            Mengingat panjangnya perjalanan Islam di muka bumi ini, penulisan sejarahnya pun akan sangat panjang dan memakan waktu. Perlu kajian khusus untuk menelusurinya dan melibatkan bidang keilmuan lainnya selain ilmu sejarah. Karena bagaimanapun Islam melekat pada perjalanan hidup manusia dari zaman ke zaman. Oleh karena itu, penelusuran sejarah bisa dijejaki dari berbagai aspek, mulai dari aspek arkeologi, kultur, dan sebagainya melalui penelusutan arsitektur, artefak, dan produk-produk peninggalan kebudayaan kuno. Bahkan, mengkaji Islam pada zaman Muhammad pun perlu ruang khusus untuk menguraikannya. Belum lagi sejarah Islam sepeninggal Muhammad Saw., perkembangan Islam di negri-negri non Arab, hingga sejarah dan perkembangan Islam di Nusantara.
            Kendati sulit menelusuri sejarah agama yang paling banyak dianut oleh masyarakat Indonesia ini, namun Syarif Yahya berusaha merangkumnya dalam buku “Kamus Sejarah Agama Islam”. Kamus ini mengkaji tiga hal penting dalam sejarah, yaitu nama, kronologis, dan peristiwa seputar perjalanan Islam, baik di Dunia maupun di Nusantara. Penulis pun berusaha sedetil mungkin mengurai sejarah Islam, namun dengan cara ringkas dan alfabetis. Memang penulisan mengenai perjalanan sejarah membutuhkan riset mendalam dan ketelitian, karena salah salah bisa memicu perdebatan.
            Buku ini bisa dikatakan sebagai intisari dari perjalanan sejarah Islam, menjadi gerbang awal untuk mengkaji sejarah Islam lebih mendalam lagi, dimulai dari mengkaji nama-nama tokoh yang berkaitan dengan sejarah Islam, kronologi sejarah itu sendiri, hingga peristiwa sejarah yang mengiringi perjalanan Islam sejak pertama kali diturunkan ke dunia.
            Memang untuk menampung dan mengkaji keseluruhan sejarah Islam, apalagi pada judul buku tidak dicantumkan sejarah Islam yang merujuk pada masa atau daerah tertentu, misalnya sejarah Islam di Eropa atau di Indonesia, namun sejarah Islam pada umumnya sehingga merujuk pada pengkajian seluruh aspek yang berkenaan dengan perjalanan sejarah Islam. Dengan begitu, alangkah baiknya jika bisa mengkaji secara keseluruhan dan tuntas. Akan tetapi, tentunya hal tersebut akan memakan waktu banyak dan riset mendalam, serta halaman yang tebal mungkin berseri.
            Idealnya buku kamus itu memang harus menampung apapun yang dibutuhkan, sehingga sering kali kamus mengalami revisi pembaharuan untuk tetap up to date. Apalagi jika kamus tersebut memuat tentang sejarah. Kendati demikian, penulis ingin mengenalkan sejarah Islam tanpa perlu lelah-lelah mengkaji kitab-kitab kuno, atau menyelami berlembar-lembar halaman kajian sejarah yang tebal. Penulis berusaha mempermudah pembaca untuk menelusuri sejarah Islam melalui buku kamus ini dengan bahasa yang ringan, dan juga ringkas. Bahkan untuk menjaga keutuhan kronologi sejarah, penulis melengkapinya dengan ruang khusus ringkasan kronologi mengenai perjalanan Islam, mulai dari abad ke-3 hingga wafatnya Abdurrahman Wahid. Sehingga, buku kamus ini lebih terasa mengindonesia dalam konteks Islam, namun bisa dibaca oleh siapapun (masyarakat Indonesia) yang ingin mempelajari Islam.       


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Apa Kamu Hari Ini?

http://www.massmailsoftware.com Seorang sahabat, atau katakanlah saudara, pernah mengatakan kepada saya dengan megutip perkataan seorang musisi mualaf bernama Yusuf Islam; “What I do today is important because I am exchanging a day of my life for it.” Yang artinya kira-kira, “Yang aku lakukan saat ini adalah penting karena saya menukar satu hari dalam hidupku untuk itu.” Dengan kata lain, mempergunakan sehari dalam hidup kita sebaik-baiknya setiap hari dan setiap waktu. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. kita dan segala bentuk bernyawa lainnya, bahkan yang tidak bernyawa sekalipun, berubah setiap harinya, bahkan setiap detiknya. Kita yang dulu bukanlah kita yang sekarang dan begitupun di esok hari. Pengertiannya, perubahan dan pergantian tersebut adalah mutlak terjadi, baik kita sadari ataupun tidak. Seekor kupu-kupu misalnya, awalnya adalah seekor ulat kecil melata dan untuk sebagian orang terlihat jijik, mengalami evolus...

How to Develop Your Reading Skill

By: Omettokun Membaca merupakan kegiatan yang sederhana dan mudah. Siapapun dapat membaca jika ia tidak buta huruf. Akan tetapi, membaca yang benar, memahami benar bahan bacaannya dan menjadikan membaca sebagai kegiatan harian tentu saja tidak semua orang melakukannya, apalagi yang menjadi bahan bacaannya adalah bahasa asing seperti bahasa Inggris. Orang yang hobi baca sekalipun belum tentu ngeuh untuk melahap materi berbahasa asing. Kendati demikian, saat ini penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu kriteria yang harus dikuasai oleh setiap orang, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, bahasa Inggris telah menjadi bahasa yang tidak asing meskipun masih dalam setatus asing.

Relativitas Keberuntungan

Saya sering berpikir mengapa orang lain lebih beruntung dibandingkan dengan saya? Mengapa saya tidak seberuntung orang lain? Saya sering nonton TV, dan saya sering menonton sebuah acara yang dipandu oleh orang yang awalnya hidup susah, lalu tiba-tiba keren, beken, dengan kata lain beruntung dan sekarang kaya raya. Katanya menurut gossip upah perbulannya hampir mencapai satu milyar rupiah, padahal kerjaannya sederhana – membuat orang ketawa, bahkan jadi bintang iklan segala. Banyak lagi artis di tanah air yang menurut pikiran saya begitu mudah berhasil dan tampaknya rezeki mudah datang kepada mereka. Saya katakan mereka sangat beruntung. Adapula seorang teman, ia adalah seorang penulis walau sekarang kurang aktif menulis lagi, penghasilannya dari menulis dapat mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga tembus angka satu M, padahal hanya dari satu buku yang ia tulis. Lalu saya katakan ia memang beruntung, karena saya yang menulis puluhan buku penghasilan saya tidak se-“wah!” teman saya ...