Langsung ke konten utama

Bersepeda = Kebebasan




Bersepeda saat ini telah menjadi salah satu gaya hidup masyarakat, terutama di perkotaan. Meskipun begitu, tidak dapat dipungkiri juga, penggemar sepeda saat ini masih jauh lebih sedikit dari penggemar kendaraan bermotor lainnya. Hal ini dapat dilihat dari tingkat kemacetan yang ada, terutama di jam-jam kerja. Hampir seluruh jalanan kota-kota besar di nusantara, terutama di pulau Jawa ini dipadati aneka kendaraan bermotor, terutama sepeda motor. Hal ini menunjukkan masih minimnya kesadaran bersepeda di kalangan masyarakat pada umumnya. Sepeda masih dipandang sebagai alat kebugaran, bukan sebagai alat transportasi. Terbukti dengan meningkatnya jumlah pegowes di akhir pekan, khususnya hari Minggu, dibandingkan pada hari-hari biasa.

Mekipun masyarakat kebanyakan hanya memandang sepeda sebagai sarana olah raga, namun para pegowes yang betul-betul menyadari bahwa sepeda merupakan alat transportasi yang paling handal, terutama jika dibandingkan dengan mobil dan motor, saat ini mulai berkembang. Mungkin jumlah mereka tidak signifikan, namun pasti jika kebiasaan bersepeda ini terus dikampanyekan secara menerus.

Salah satu alasan para pegowes berjibaku di tengah kemacetan lalu lintas adalah karena sepeda jauh lebih efektif dan efisien. Efektif, karena sepeda dapat meninkatkan kebugaran penggunanya, dapat menghindari kemacetan, dan juga praktis. Sedangkan, dari sisi efisiensi dari bersepeda adalah waktu dan biaya. Sepeda tidak membutuhkan bahan bakar minyak, tidak dikenai pajak, perawatannya mudah dan murah, begitupun juga dengan suku cadangnya, dan karena membuat bugar si pegowes bersepeda juga memangkas biaya berobat. Dengan demikian, bersepeda memiliki efisiensi di dalam segi biaya pengeluaran, sehingga kita bisa menabung lebih banyak. 

Tidak dapat dipungkiri jika diadu dengan kendaraan bermotor, kecepatan sepeda akan sangat tertinggal jauh. Namun faktanya, orang yang bersepeda ke tempat kerja jauh lebih cepat sampai dibandingkan dengan mengendarai sepeda motor atau mobil. Hal ini karena sepeda tidak mengenal kata macet. Desainnnya yang jauh lebih sederhana, begitupun juga dengan sistem memakniknya, membuatnya mampu selap-selip mencari celah di antara kemacetan. Bahkan, meskipun tidak dianjurkan, beberapa gowes juga menerobos lampu merah. Sepeda juga memudahkan si pegowes mencari rute alternatif yang lebih pendek, yang sulit jika dilakukan oleh kendaraan lainnya, salah satunya adalah trotoar.

Dengan segala keefektifan dan keefesienannya, bersepeda adalah kebebasan, bebas macet, bebas biaya, bahkan bebas sakit jika disertai dengan bersepeda yang baik disertai dengan pola hidup yang baik pula. Jadi, jika kamu ingin bebas, garasikan motor atau mobilmu, mulailah bersepeda sekarang juga. Salam Gowes.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna dan Hikmah Setia Kawan

Makna dan Hikmah Setia Kawan             Ada pepatah mengatakan bahwa memiliki satu musuh adalah lebih dari cukup, sedangkan memiliki ribuan kawan adalah jauh dari cukup. Oleh karena itu, kita harus selalu menjalin pertemanan di manapun dan kapanpun dengan siapapun tak terkecuali. Sayangnya, menjalin pertemanan terkadang lebih sulit ketimbang mencari permusuhan. Bahkan yang tadinya berkawan erat pun bisa menjadi musuh. Suatu hal yang miris, sungguh ironis, dan tentu saja hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi. Di sinilah pentingnya memupuk rasa setia kawan.           Sebenarnya sesama umat manusia itu adalah bersaudara, selama kita tinggal satu atap, hidup di bawah langit yang sama, menghirup udara yang sama kita harus bisa hidup berdampingan, toh kita sama-sama ciptaan Tuhan. Bahkan, jika kita mengingat bahwa kita ciptaan Tuhan, kita pun harus menghargai hak hidup makhluk lainnya, ...

I Choose, I Live

I Choose, I Live Pernah dengar ungkapan di atas? Saya tidak mendengarnya tapi membacanya di selebaran pamphlet sebuah iklan rokok, saya lupa merknya apa. Entah apa yang ada di benak para produsen rokok yang selalu mengenalkan jargon-jargon yang menggebrak, memotivasi, menjadi diri sendiri, padahal produk yang mereka tawarkan adalah racun mematikan. Tapi, biarlah namanya juga jualan selalu ada strategi dagang supaya cepat laku dan untung besar. Toh, lapangan kerja terbuka lebar bagi masyarakat. Oke, kembali lagi ke pembahasan I choose, I live , apa kira-kira makna yang terkandung dari kata-kata tersebut? Apa yang dipilih, apa yang membuat hidup. Kalau saya simpulkan menurut pandangan dan pemahaman saya, hidup adalah pilihan di saat kita memilih untuk hidup. Karena kita hidup tentu saja kita akan dihadapkan oleh berbagai pilihan hidup. Dan saya yakin di dunia ini tidak ada satu individu pun yang ingin hidup sengsara, semua pasti memilih hidup makmur, bergelimang harta, bahagia, atau s...

Mau Jadi Apa Kamu Hari Ini?

http://www.massmailsoftware.com Seorang sahabat, atau katakanlah saudara, pernah mengatakan kepada saya dengan megutip perkataan seorang musisi mualaf bernama Yusuf Islam; “What I do today is important because I am exchanging a day of my life for it.” Yang artinya kira-kira, “Yang aku lakukan saat ini adalah penting karena saya menukar satu hari dalam hidupku untuk itu.” Dengan kata lain, mempergunakan sehari dalam hidup kita sebaik-baiknya setiap hari dan setiap waktu. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. kita dan segala bentuk bernyawa lainnya, bahkan yang tidak bernyawa sekalipun, berubah setiap harinya, bahkan setiap detiknya. Kita yang dulu bukanlah kita yang sekarang dan begitupun di esok hari. Pengertiannya, perubahan dan pergantian tersebut adalah mutlak terjadi, baik kita sadari ataupun tidak. Seekor kupu-kupu misalnya, awalnya adalah seekor ulat kecil melata dan untuk sebagian orang terlihat jijik, mengalami evolus...