Langsung ke konten utama

Kesombongan dan Kekikiran

Kesombongan dan Kekikiran
     Kesombongan sama halnya dengan keangkuhan adalah sikap merasa diri lebih hebat dan memandang rendah orang lain. Sedangkan, kekikiran adalah sikap terlampau hemat dalam menggunakan harta bendanya sehingga tidak mau berbagi denngan orang lain. Biasanya kedua sikap tersebut berkontribusi satu sama lain karena memiliki keterkaitan. Sikap sombong dapat membuat seseorang merasa berderajat lebih tinggi dan memandang rendah derajat orang lain yang jelas di bawahnya. Selain itu, karena merasa lebih hebat dan lebih unggul, ia merasa hasil yang mereka dapatkan, khususnya harta adalah mutlak miliknya dan sepenuhnya di bawah otoritas dirinya.
    
Orang yang sombong dan kikir selalu merasa bahwa dirinya hebat, khususnya dalam hal mendapatkan atau mengumpulkan harta. Oleh karena itu, ia tidak bisa mentolelir siapapun yang meminta hartanya dengan cuma-cuma, karena ia merasa bahwa untuk mendapatkan harta tersebut butuh usaha keras. Memang segala sesuatu itu perlu kerja keras, namun tidak semua orang beruntung dalam usahanya mensejahterakan diri. Sehingga status manusia pun terbagi ke dalam beberapa golongan, namun secara garis besar terbagi kepada dua, yaitu si kaya dan si miskin.
     Hubungan antara si kaya dan si miskin mungkin adalah sebuah gambaran takdir Tuhan, namun hal tersebut bisa dikatakan juga sebagai hukum alam di mana segala sesuatu itu selalu berpasang-pasangan. Secara nalar tidak akan pernah ada yang namanya orang kaya tanpa ada orang miskin, ibaratnya sebuah sepeda motor yang terdiri dari berbagai komponen dengan fungsinya masing-masing. Jika sebuah sepeda motor hanya memiliki satu jenis komponen saja, jelas bukan sepeda motor namanya, atau salah satu komponennya ada yang hilang atau tidak berfungsi hal itu pun jelas tidak akan membuat sepeda motor berfungsi dengan baik.
     Oleh karena itu, dalam hidup ini sebaiknya seluruh umat manusia menanamkan rasa berbagi terhadap sesama karena setiap individu manusia saling membutuhkan satu sama lain. Manusia memang dirancang Tuhan sebagai makhluk sosial sehingga tidak mungkin manusia hidup sendiri-sendiri. Manusia saling membutuhkan satu sama lain tanpa membedakan mana si kaya dan si miskin.
     Kekayaan adalah hal yang relatif, selama kita bisa mensyukuri dan menikmati apa yang ada dalam diri kita berarti kita telah mendapatkan kekayaan, namun jika kita merasa kurang dengan apa yang kita miliki dan kurang bisa menikmatinya berarti kita termasuk ke dalam kategori miskin.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Apa Kamu Hari Ini?

http://www.massmailsoftware.com Seorang sahabat, atau katakanlah saudara, pernah mengatakan kepada saya dengan megutip perkataan seorang musisi mualaf bernama Yusuf Islam; “What I do today is important because I am exchanging a day of my life for it.” Yang artinya kira-kira, “Yang aku lakukan saat ini adalah penting karena saya menukar satu hari dalam hidupku untuk itu.” Dengan kata lain, mempergunakan sehari dalam hidup kita sebaik-baiknya setiap hari dan setiap waktu. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. kita dan segala bentuk bernyawa lainnya, bahkan yang tidak bernyawa sekalipun, berubah setiap harinya, bahkan setiap detiknya. Kita yang dulu bukanlah kita yang sekarang dan begitupun di esok hari. Pengertiannya, perubahan dan pergantian tersebut adalah mutlak terjadi, baik kita sadari ataupun tidak. Seekor kupu-kupu misalnya, awalnya adalah seekor ulat kecil melata dan untuk sebagian orang terlihat jijik, mengalami evolus...

To be a Dream Fighter

Jangan salah artikan judul di atas. To be a dream fighter bukan berarti ‘menjadi petarung impian’, namun arti atau makna yang dimaksud adalah ‘menjadi pejuang mimpi’. Ya apalah artinya kita tanpa mimpi? Harta boleh kurang, pendidikan boleh rendah, tapi tanpa mimpi seseorang bukanlah siapa-siapa. Jadi, menjadi pemimpi bukanlah hal yang konyol bagi siapa pun, bahkan menjadi pemimpi adalah sebuah keharusan. Bukan pemimpi sembarang pemimpi, namun pemimpi yang memperjuangkan mimpi-mimpinya, karena hanya mimpi saja tanpa perjuangan sama saja bohong. Ada sebuah kata mutiara yang berbunyi, 'Tuhan tidak akan mengubah nasib seseorang, jika orang itu tidak mau melakukan perubahan pada dirinya sendiri.' Seseorang bermimpi menjadi penyanyi sukses, namun ia tidak pernah latihan, atau melakukan apa pun yang dapat menunjang terwujudnya mimpi tersebut. Yang ia lakukan hanya berdoa setiap hari, memohon kepada Tuhan supaya diwujudkan mimpinya, namun tanpa berbuat apa-apa kecuali berdoa. Mak...

Relativitas Keberuntungan

Saya sering berpikir mengapa orang lain lebih beruntung dibandingkan dengan saya? Mengapa saya tidak seberuntung orang lain? Saya sering nonton TV, dan saya sering menonton sebuah acara yang dipandu oleh orang yang awalnya hidup susah, lalu tiba-tiba keren, beken, dengan kata lain beruntung dan sekarang kaya raya. Katanya menurut gossip upah perbulannya hampir mencapai satu milyar rupiah, padahal kerjaannya sederhana – membuat orang ketawa, bahkan jadi bintang iklan segala. Banyak lagi artis di tanah air yang menurut pikiran saya begitu mudah berhasil dan tampaknya rezeki mudah datang kepada mereka. Saya katakan mereka sangat beruntung. Adapula seorang teman, ia adalah seorang penulis walau sekarang kurang aktif menulis lagi, penghasilannya dari menulis dapat mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga tembus angka satu M, padahal hanya dari satu buku yang ia tulis. Lalu saya katakan ia memang beruntung, karena saya yang menulis puluhan buku penghasilan saya tidak se-“wah!” teman saya ...