Langsung ke konten utama

Postingan

LSP Penulis dan Editor, Ada Apa Dengannya?

Ada yang bilang, seorang penulis adalah seorang yang berada di puncak peradaban dunia. Dengan adanya penulis, ilmu dan peradaban terabadikan untuk generasi berikutnya. Sebagaimana sel yang saling mengirimkan informasi demi kelangsungan hidup, begitupun juga dengan menulis sehingga peradaban dan ilmu pengetahuan tidak punah begitu saja. Siapapun bisa menulis. Pun pekerjaan menulis bukan hanya milik orang yang memiliki latar belakang kesusastraan. Bagi saya pribadi, siapapun bisa menjadi penulis, asalkan dia memiliki kemampuan untuk menulis. Menjadi seorang penulis, tidak terlepas dari kegiatan membaca. Jadi, siapapun yang senang membaca berarti dia memiliki modal dasar sebagai penulis. Lantas, orang yang tidak suka membaca tidak memiliki kemampuan menulis? Bagaimanapun dengan membaca berarti dia memiliki tabungan kosa kata dan diksi. Inilah yang menjadi modal dasar sebagai seorang penulis. Lalu, perlukah seorang penulis memiliki sertifikasi? Apa tujuan dari sertifikasi d
Postingan terbaru

7 Alasan Mengapa Kita Harus Menulis

Kira-kira apa tujaun Anda menulis di UC News? Pasti beragam dan, menurut pandangan saya, karena imbalan materi dari balik penulisan. Mungkin juga sebagian Anda beralasan untuk meningkatkan kemampuan menulis, dengan kata lain sebagai ajang latihan, bahkan dibayar pula jika banyak viewer yang melirik tulisan kita. Memang banyak alasan orang menulis, entah itu untuk alasan materi, kenaikan pangkat, melatih kemampuan, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Terlepas dari semua alasan tersebut, menulis adalah salah satu kegiatan yang penting. Pentingnya menulis bahkan disampaikan oleh para ahli, bahkan Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa menulis adalah alat untuk mengikat ilmu. Menurut laman assaymasters.co.uk menulis dapat meningkatkan kemampuan diri, meningkatkan karir, hingga meningkatkan kecerdasan. Menurut laman tersebut menulis sama halnya berbahasa, merupakan alat komunikasi dalam segala sendi kehidupan. Di sisi lain, tingkat kemampuan berbahasa sangat menentukan kual

Gara-Gara Nyampah, Semua Jadi Susah

https://ebooks.gramedia.com/id/buku/gara-gara-nyampah Hari ini, matahari bersinar begitu terik! Yani dan kedua temannya tampak lelah dan kehausan. Bulir-bulir keringat membasahi kening mereka. Apalagi ketiga sahabat itu sudah mengikuti pelajaran olah raga di lapangan sekolah. Ditambah lagi, mereka pulang jalan kaki. Ah... ada warung yang menjual minuman segar! Pasti enak tuh minum minuman dingin di hari yang panas seperti ini. Untung saja masih ada sisa uang bekal, Yani, Dedi, dan Tina pun bisa membeli dan menikmati kesegaran minuman dingin kemasan plastik. "Eit, jangan dibuang sembarangan!" sergah Yani kepada Dedi yang membuang botol plastik bekas minumannya begitu saja di pinggir jalan. "Sampah yang dibuang sembarangan bisa jadi bencana tahu," kata Yani melanjutkan. Tidak berselang lama, tiba-tiba langit berubah kelabu. Butiran hujan pun mulai berjatuhan. Untung saja Yani dan kawan-kawannya sudah sampai di kompleks perumahan mereka. Ketigan

Sekadar ungkapan hati saja

https://youtu.be/2BhjNje9Vow

Sudahkah Kita Menjadi Orangtua yang Saleh?

                Suatu ketika, seorang kawan datang membawa dua buah buku mengenai parenting. Dia meminta bantuanku untuk mengedit kedua buku tersebut untuk kepentingan cetak ulang. Selain dicetak ulang, sang penulis ingin buku tersebut dijadikan satu buku. Sang penulis sendiri adalah seorang pakar parenting coach internasional karena telah menjambangi berbagai penjuru dunia di empat benua untuk membagikan ilmunya. Sudah dipastikan, ia pun sudah melanglang buana di berbagai pelosok Nusantara, dari kota besar hingga kawasan terpencil. Akunya mulai dari Sabang hingga Merauke.  Tujuannya, untuk membagikan ilmu mengenai parenting guide, bagaimana menjadi orangtua yang baik untuk anak-anak. Menurut penulis yang juga pendiri Auladi Parenting School ini, kemajuan suatu negara bergantung kepada kehebatan pribadi bangsanya. Kehebatan pribadi bangsa dimulai dari rumah, pengelolanya adalah orangtua.                 Langkah pertama sebelum mengeksekusi buku yang akan diedit adalah membac

Ngomik, Yuk!

http://bitread.id/book_module/book/view/830/ngomik_yuk Ngomik, Yuk! Merupakan buku berjenis how to tentang bagaimana membuat komik bagi pemula. Judul buku dibuat dengan nada ajakan seolah mengajak siapapun untuk ngomik. Dengan kata lain, dengan buku ini penulis menegaskan bahwa siapapun bisa ngomik dan mengajak siapapun yang tertarik dengan komik untuk membuatnya, sekalipun belum bisa menggambar. Oleh karena itu, buku ini diperuntukkan bagi para pemula yang ingin mencoba terjun menggeluti dunia komik. Yang namanya pemula bisa siapa saja, entah anak sekolah, anak kuliah, ibu rumah tangga, pekerja swasta, siapapun yang entah kenapa tertarik ingin membuat komik. Karena dirancang untuk pemula, sebelum masuk ke ranah teknis, penulis terlebih dahulu mengajak pembaca untuk berkenalan dengan komik, mulai dari apa yang disebut dengan komik, sejarahnya, elemen apa saja yang menyusunnya, apa saja yang dibutuhkan untuk membuatnya, hingga bagaimana cara membuatnya. Apa itu komik? D

Menyongsong Kebangkitan Generasi M

Suatu pagi sesampainya saya di kantor, saat mebereskan buku-buku di atas meja kerja, ada satu buku yang menarik perhatian saya. Buku tersebut cukup tebal dan tampaknya buku terjemahan. Sampulnya kuning dan tercetak jelas judul buku tersebut “Generation M” atau dengan kata lain Generasi M. Ya, menurut sang penulis, Shelina Janmohamed, masa milenial ketiga ini adalah masanya generasi M, yang tidak lain adalah generasinya Muslim. Menurut sang penulis, generasi M adalah generasi Y dan Z, yaitu generasi dari rentang usia belasan hingga 30an. Usia tersebut merupakan usia produktif. Jadi, tidak salah jika Pew Research Center  memperkirakan bahwa pada tahun 2050 populasi Muslim dunia akan meningkat pesat menjadi 2.8 milyar yang tersebar di seluruh penjuru dunia. Dalam bukunya penulis juga menegaskan bahwa Muslim bukanlah apa yang digambarkan masyarakat Barat pada umumnya. Muslim tidak identik dengan kekerasan, keterbelakangan, dan kebodohan. Dalam buku tersebut Janmohamed betul-betul m