Langsung ke konten utama

7 Alasan Mengapa Kita Harus Menulis


Kira-kira apa tujaun Anda menulis di UC News? Pasti beragam dan, menurut pandangan saya, karena imbalan materi dari balik penulisan. Mungkin juga sebagian Anda beralasan untuk meningkatkan kemampuan menulis, dengan kata lain sebagai ajang latihan, bahkan dibayar pula jika banyak viewer yang melirik tulisan kita.
Memang banyak alasan orang menulis, entah itu untuk alasan materi, kenaikan pangkat, melatih kemampuan, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Terlepas dari semua alasan tersebut, menulis adalah salah satu kegiatan yang penting. Pentingnya menulis bahkan disampaikan oleh para ahli, bahkan Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa menulis adalah alat untuk mengikat ilmu.
Menurut laman assaymasters.co.uk menulis dapat meningkatkan kemampuan diri, meningkatkan karir, hingga meningkatkan kecerdasan. Menurut laman tersebut menulis sama halnya berbahasa, merupakan alat komunikasi dalam segala sendi kehidupan. Di sisi lain, tingkat kemampuan berbahasa sangat menentukan kualitas diri, terutama dalam dunia kerja atau bisnis, yaitu dalam hal surat menyurat, baik berbentuk fisik maupun elektrik. Bahasa yang sederhana, efektif, efisien, dengan susunan gramatika yang baik sangat berpengaruh terhadap deal-nya sebuah bisnis.
Selanjutnya, masih pada laman yang sama, kemampuan menulis yang baik dibutuhkan di sekian banyak pekerjaan, khususnya yang menyangkut kaum profesional. Biasanya, meskipun seorang pegawai biasa, jika dia memiliki skill menulis yang baik, dia akan mendapatkan peningkatan derajat, entah itu mutasi ke bagian yang lebih baik atau kenaikan gaji.
Menulis juga dapat meningkatkan kecerdasan karena dalam menulis terjadi tiga kegiatan, yaitu proses membaca, memahami, dan menghayati bahan bacaan, kemudian menuliskannya. Oleh karena itu, tidak salah jika Sayidina Ali r.a. mengatakan bahwa menulis merupakan upaya untuk mengikat ilmu setelah berhasil ditangkap dari proses membaca tadi.
Dengan menulis kita pun berbuat baik kepada orang lain karena memudahkan pekerjaan lainnya. Misalnya, setiap produk elektronik, biasanya disertai buku panduan. Dengan adanya buku panduan, pengguna akan terbantu tentang bagaimana menggunakan produk tersebut seefisien dan efektif mungkin. Apalagi jika buku panduan tersebut ditulis dengan bahasa yang baik.
Dengan menulis kita juga bisa kaya, meskipun dengan tulisan sederhana berupa slogan. Slogan bagi produsen suatu produk sangat penting untuk penjualan. Biasanya pihak perusahaan akan meminta seorang copywriter untuk membuatnya. Jika slogan tersebut bagus (apalagi sampai meningkatkan penjualan) semakin banyak pundi-pundi yang bisa didapat oleh si copywriter. Tentu saja, tugas copywriter bukan hanya membuat slogan saja, tetapi konten lainnya yang dapat meningkatkan penjualan sebuah produk.
Menulis merupakan langkah penyembuhan bagi jiwa, sebagaimana yang dikatakan oleh Joyce Hocker, Ph.D, seorang mantan profesor dari University of Montana. Menurutnya, dengan menuliskan pengalaman atau perasaan buruk atau menyedihkan, seseorang dapat memahami perasaan mereka dan menjelajahi kesusahan yang dihadapinya. Hal ini akan mendorongnya untuk berdamai dengan kenyataan. Hasilnya, dia akan merasa lebih tegar dan tidak larut dalam kesusahan atau kesedihan yang menimpanya sehingga lebih cepat bangkit dan berbenah untuk melanjutkan hidup.
Hampir sejalan dengan pendapat Hocker, dua orang psikolog bernama James Pennebaker, PhD dan Joshua Smyth, PhD juga menjelaskan bahwa menulisdapat meningkatkan kesehatan seseorang. Mereka berpendapat, sebagaimana yang ditulis di dalam laman apa.org, dari hasil penelitian yang mereka lakukan terhadap pasien pengidap penyakit kronis, kegiatan menulis ekspresif tentang emosi dan stres dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
Well… jika ada yang bertanya tentang alasan untuk menulis sehingga ragu atau malas memulainya, ternyata menulis banyak sekali manfaatnya, baik bagi peningkatan karir maupun kesehatan. Namun, tetu saja, apa yang ditulis bukan hal-hal yang berbau rasis, esek-esek, sara, dan hal-hal negatif lainnya, apalagi berita hoax. Selain merugikan orang lain tulisan seperti itu juga buruk bagi diri sendiri, apalagi dosanya sampai kebawa mati.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mau Jadi Apa Kamu Hari Ini?

http://www.massmailsoftware.com Seorang sahabat, atau katakanlah saudara, pernah mengatakan kepada saya dengan megutip perkataan seorang musisi mualaf bernama Yusuf Islam; “What I do today is important because I am exchanging a day of my life for it.” Yang artinya kira-kira, “Yang aku lakukan saat ini adalah penting karena saya menukar satu hari dalam hidupku untuk itu.” Dengan kata lain, mempergunakan sehari dalam hidup kita sebaik-baiknya setiap hari dan setiap waktu. Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin, dan hari esok harus lebih baik daripada hari ini. kita dan segala bentuk bernyawa lainnya, bahkan yang tidak bernyawa sekalipun, berubah setiap harinya, bahkan setiap detiknya. Kita yang dulu bukanlah kita yang sekarang dan begitupun di esok hari. Pengertiannya, perubahan dan pergantian tersebut adalah mutlak terjadi, baik kita sadari ataupun tidak. Seekor kupu-kupu misalnya, awalnya adalah seekor ulat kecil melata dan untuk sebagian orang terlihat jijik, mengalami evolus...

How to Develop Your Reading Skill

By: Omettokun Membaca merupakan kegiatan yang sederhana dan mudah. Siapapun dapat membaca jika ia tidak buta huruf. Akan tetapi, membaca yang benar, memahami benar bahan bacaannya dan menjadikan membaca sebagai kegiatan harian tentu saja tidak semua orang melakukannya, apalagi yang menjadi bahan bacaannya adalah bahasa asing seperti bahasa Inggris. Orang yang hobi baca sekalipun belum tentu ngeuh untuk melahap materi berbahasa asing. Kendati demikian, saat ini penguasaan bahasa Inggris menjadi salah satu kriteria yang harus dikuasai oleh setiap orang, baik secara lisan maupun tulisan. Dengan demikian, bahasa Inggris telah menjadi bahasa yang tidak asing meskipun masih dalam setatus asing.

Relativitas Keberuntungan

Saya sering berpikir mengapa orang lain lebih beruntung dibandingkan dengan saya? Mengapa saya tidak seberuntung orang lain? Saya sering nonton TV, dan saya sering menonton sebuah acara yang dipandu oleh orang yang awalnya hidup susah, lalu tiba-tiba keren, beken, dengan kata lain beruntung dan sekarang kaya raya. Katanya menurut gossip upah perbulannya hampir mencapai satu milyar rupiah, padahal kerjaannya sederhana – membuat orang ketawa, bahkan jadi bintang iklan segala. Banyak lagi artis di tanah air yang menurut pikiran saya begitu mudah berhasil dan tampaknya rezeki mudah datang kepada mereka. Saya katakan mereka sangat beruntung. Adapula seorang teman, ia adalah seorang penulis walau sekarang kurang aktif menulis lagi, penghasilannya dari menulis dapat mencapai ratusan juta rupiah, bahkan hingga tembus angka satu M, padahal hanya dari satu buku yang ia tulis. Lalu saya katakan ia memang beruntung, karena saya yang menulis puluhan buku penghasilan saya tidak se-“wah!” teman saya ...