Ada yang bilang, seorang penulis adalah seorang yang berada di puncak peradaban dunia. Dengan adanya penulis, ilmu dan peradaban terabadikan untuk generasi berikutnya. Sebagaimana sel yang saling mengirimkan informasi demi kelangsungan hidup, begitupun juga dengan menulis sehingga peradaban dan ilmu pengetahuan tidak punah begitu saja. Siapapun bisa menulis. Pun pekerjaan menulis bukan hanya milik orang yang memiliki latar belakang kesusastraan. Bagi saya pribadi, siapapun bisa menjadi penulis, asalkan dia memiliki kemampuan untuk menulis. Menjadi seorang penulis, tidak terlepas dari kegiatan membaca. Jadi, siapapun yang senang membaca berarti dia memiliki modal dasar sebagai penulis. Lantas, orang yang tidak suka membaca tidak memiliki kemampuan menulis? Bagaimanapun dengan membaca berarti dia memiliki tabungan kosa kata dan diksi. Inilah yang menjadi modal dasar sebagai seorang penulis. Lalu, perlukah seorang penulis memiliki sertifikasi? Apa tujuan dari sertifikasi d
Kira-kira apa tujaun Anda menulis di UC News? Pasti beragam dan, menurut pandangan saya, karena imbalan materi dari balik penulisan. Mungkin juga sebagian Anda beralasan untuk meningkatkan kemampuan menulis, dengan kata lain sebagai ajang latihan, bahkan dibayar pula jika banyak viewer yang melirik tulisan kita. Memang banyak alasan orang menulis, entah itu untuk alasan materi, kenaikan pangkat, melatih kemampuan, dan masih banyak lagi alasan lainnya. Terlepas dari semua alasan tersebut, menulis adalah salah satu kegiatan yang penting. Pentingnya menulis bahkan disampaikan oleh para ahli, bahkan Sayidina Ali bin Abi Thalib mengatakan bahwa menulis adalah alat untuk mengikat ilmu. Menurut laman assaymasters.co.uk menulis dapat meningkatkan kemampuan diri, meningkatkan karir, hingga meningkatkan kecerdasan. Menurut laman tersebut menulis sama halnya berbahasa, merupakan alat komunikasi dalam segala sendi kehidupan. Di sisi lain, tingkat kemampuan berbahasa sangat menentukan kual