Kesombongan
dan Kekikiran
Kesombongan sama halnya dengan keangkuhan
adalah sikap merasa diri lebih hebat dan memandang rendah orang lain. Sedangkan,
kekikiran adalah sikap terlampau hemat dalam menggunakan harta bendanya
sehingga tidak mau berbagi denngan orang lain. Biasanya kedua sikap tersebut
berkontribusi satu sama lain karena memiliki keterkaitan. Sikap sombong dapat
membuat seseorang merasa berderajat lebih tinggi dan memandang rendah derajat
orang lain yang jelas di bawahnya. Selain itu, karena merasa lebih hebat dan
lebih unggul, ia merasa hasil yang mereka dapatkan, khususnya harta adalah
mutlak miliknya dan sepenuhnya di bawah otoritas dirinya.
Orang yang sombong dan kikir selalu merasa bahwa dirinya hebat, khususnya dalam hal mendapatkan atau mengumpulkan harta. Oleh karena itu, ia tidak bisa mentolelir siapapun yang meminta hartanya dengan cuma-cuma, karena ia merasa bahwa untuk mendapatkan harta tersebut butuh usaha keras. Memang segala sesuatu itu perlu kerja keras, namun tidak semua orang beruntung dalam usahanya mensejahterakan diri. Sehingga status manusia pun terbagi ke dalam beberapa golongan, namun secara garis besar terbagi kepada dua, yaitu si kaya dan si miskin.
Hubungan antara si kaya dan si miskin
mungkin adalah sebuah gambaran takdir Tuhan, namun hal tersebut bisa dikatakan
juga sebagai hukum alam di mana segala sesuatu itu selalu berpasang-pasangan.
Secara nalar tidak akan pernah ada yang namanya orang kaya tanpa ada orang
miskin, ibaratnya sebuah sepeda motor yang terdiri dari berbagai komponen
dengan fungsinya masing-masing. Jika sebuah sepeda motor hanya memiliki satu
jenis komponen saja, jelas bukan sepeda motor namanya, atau salah satu
komponennya ada yang hilang atau tidak berfungsi hal itu pun jelas tidak akan
membuat sepeda motor berfungsi dengan baik.
Oleh karena itu, dalam hidup ini sebaiknya
seluruh umat manusia menanamkan rasa berbagi terhadap sesama karena setiap individu manusia
saling membutuhkan satu sama lain. Manusia memang dirancang Tuhan sebagai
makhluk sosial sehingga tidak mungkin manusia hidup sendiri-sendiri. Manusia
saling membutuhkan satu sama lain tanpa membedakan mana si kaya dan si miskin.
Kekayaan
adalah hal yang relatif, selama kita bisa mensyukuri dan menikmati apa yang ada
dalam diri kita berarti kita telah mendapatkan kekayaan, namun jika kita merasa
kurang dengan apa yang kita miliki dan kurang bisa menikmatinya berarti kita
termasuk ke dalam kategori miskin.
Komentar
Posting Komentar