Langsung ke konten utama

I Choose, I Live

I Choose, I Live
Pernah dengar ungkapan di atas? Saya tidak mendengarnya tapi membacanya di selebaran pamphlet sebuah iklan rokok, saya lupa merknya apa. Entah apa yang ada di benak para produsen rokok yang selalu mengenalkan jargon-jargon yang menggebrak, memotivasi, menjadi diri sendiri, padahal produk yang mereka tawarkan adalah racun mematikan. Tapi, biarlah namanya juga jualan selalu ada strategi dagang supaya cepat laku dan untung besar. Toh, lapangan kerja terbuka lebar bagi masyarakat.

Oke, kembali lagi ke pembahasan I choose, I live, apa kira-kira makna yang terkandung dari kata-kata tersebut? Apa yang dipilih, apa yang membuat hidup. Kalau saya simpulkan menurut pandangan dan pemahaman saya, hidup adalah pilihan di saat kita memilih untuk hidup. Karena kita hidup tentu saja kita akan dihadapkan oleh berbagai pilihan hidup. Dan saya yakin di dunia ini tidak ada satu individu pun yang ingin hidup sengsara, semua pasti memilih hidup makmur, bergelimang harta, bahagia, atau setidaknya memiliki kedamaian hati. Jadi, hidup itu untuk memilih, mempertanggungjawbakan pilihannya, maka ia pun akan bertahan hidup. 

 Ditilik dari segi bahasa, kata choose merupakan kata kerja yang artinya memilih. Dari bentuknya, kata ini bersifat positif dan konstruktif , artinya dilakukan oleh seseorang yang berkemampuan untuk memilih. Berbeda jika kata choose diubah menjadi chosen yang berarti dipilih. Bentuknya passif yang mengindikasikan ada pihak lain yang membuatnya dipilih, namun ia tidak memiliki kemampuan untuk memilih. Jadi, kata choose lebih kuat dan mandiri ketimbang chosen. Karena memiliki kemampuan memilih (choose) berarti pula memiliki kemampuan bertahan (live). Memiliki kemampuan memilih, mampu juga untuk memilah.

I choose, I live. Saya memilih, saya pun hidup.” Hidup adalah pilihan, tentu saja pilihan selalu jatuh pada kesuksesan dan kemapanan hidup. Untuk bisa meraihnya haruslah ada kemampuan, mampu untuk mandiri, mampu untuk berbuat, dan juga mampu untuk mempertanggungjawabkan pilihannya, dan itu membutuhkan keberanian. Sehingga, karena ia mampu pilihannya bukanlah pilihan yang asal pilih, namun yang terukur dan dapat dipertanggung-jawabkan. Pada saat seseorang memilih suatu bidang usaha atau karir, harusnya ia sudah mengenal dan memahami karir pilihannya. Karena ia sudah mengenal dan memahaminya, pastinya ia pun sadar akan risiko yang akan dihadapinya dan tidak gentar akan risiko-risiko tersebut. Dengan begitu, jalan keluar alternatifnya pun harusnya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan sehingga ketika kendala melanda tidak membuatnya terpuruk dan tetap survive and live. Jika pun gagal toh yang membuatnya begitu adalah pilihannya. Jika karir tersebut harus ditinggalkan karena selalu gagal kendati itu pilihannya, so be it. Namun, jika tetap keukeuh, pastinya selalu ada jalan keluar to elevate.

I choose, I live pada intinya bukan apakah kita akan sukses jika kita memiliki kemampuan untuk memilih, namun lebih kepada keberanian untuk menjadi sesuatu dan mempertanggung-jawabakannya. Pada saat pilihannya justru membawa kegagalan, karena keberanian dan kemampuannya, dengan cepat ia akan memikirkan jalan keluar, mengambil keputusan yang tepat, sehingga ia terhindar dari keterpurukan.

So LET’S CHOOSE, LET’S LIVE.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makna dan Hikmah Setia Kawan

Makna dan Hikmah Setia Kawan             Ada pepatah mengatakan bahwa memiliki satu musuh adalah lebih dari cukup, sedangkan memiliki ribuan kawan adalah jauh dari cukup. Oleh karena itu, kita harus selalu menjalin pertemanan di manapun dan kapanpun dengan siapapun tak terkecuali. Sayangnya, menjalin pertemanan terkadang lebih sulit ketimbang mencari permusuhan. Bahkan yang tadinya berkawan erat pun bisa menjadi musuh. Suatu hal yang miris, sungguh ironis, dan tentu saja hal itu tidak boleh dibiarkan terjadi. Di sinilah pentingnya memupuk rasa setia kawan.           Sebenarnya sesama umat manusia itu adalah bersaudara, selama kita tinggal satu atap, hidup di bawah langit yang sama, menghirup udara yang sama kita harus bisa hidup berdampingan, toh kita sama-sama ciptaan Tuhan. Bahkan, jika kita mengingat bahwa kita ciptaan Tuhan, kita pun harus menghargai hak hidup makhluk lainnya, seperti hewan dan tumbuhan. Jika saja di muka bumi ini terjalin perasaan setia kawan yang erat, buk

Mari Bersepeda dan Bersenang-senang

Judul: Let's GOWES & Fun Penulis: Rohmat Kurnia Penerbit: Satu Nusa, Bandung Tahun: 2013 Halaman:  218 Harga: Rp22.500,-   Akhir-akhir ini fenomena bersepeda mulai menampakkan lagi geliatnya setelah terlena oleh invasi kendaraan bermotor. Seperti yang kita ketahui bahwa sudah lama kita dilenakan oleh berbagai macam merek dan jenis kendaraan bermotor. Apalagi varian yang diberikan juga cukup menggiurkan, mulai dari desain body yang keren hingga spek motor yang tinggi, namun masih tetap terbeli. Maksudnya, tidak mampu beli kontan bisa lewat jalur kredit, tentu saja prosesnya pun cukup mudah pula, hanya modal KTP atau kartu keluarga saja tunggangan favoritpun sudah bisa dimiliki, plus dengan uang muka yang cukup masuk akal dan bersahabat dengan kantong manapun. Lihat saja berbagai merek motor tidak pernah absen menjejali jalanan di jam-jam sibuk. Bahkan motor-motor besar dengan harga di atas 30jt-an kian berseliweran di jalan raya meskipun kondisi lalu li