Judul: Let's GOWES & Fun
Penulis: Rohmat Kurnia
Penerbit: Satu Nusa, Bandung
Tahun: 2013
Halaman: 218
Harga: Rp22.500,-
Akhir-akhir
ini fenomena bersepeda mulai menampakkan lagi geliatnya setelah terlena oleh invasi
kendaraan bermotor. Seperti yang kita ketahui bahwa sudah lama kita dilenakan
oleh berbagai macam merek dan jenis kendaraan bermotor. Apalagi varian yang
diberikan juga cukup menggiurkan, mulai dari desain body yang keren hingga spek
motor yang tinggi, namun masih tetap terbeli. Maksudnya, tidak mampu beli
kontan bisa lewat jalur kredit, tentu saja prosesnya pun cukup mudah pula, hanya
modal KTP atau kartu keluarga saja tunggangan favoritpun sudah bisa dimiliki, plus dengan uang muka yang cukup masuk akal dan bersahabat dengan kantong
manapun. Lihat saja berbagai merek motor tidak pernah absen menjejali jalanan
di jam-jam sibuk. Bahkan motor-motor besar dengan harga di atas 30jt-an kian berseliweran
di jalan raya meskipun kondisi lalu lintas yang tidak mendukung cc motor yang jauh di atas motor bebek pada umumnya. Padahal beberapa tahun yang lalu,
motor yang tampak gagah dengan striping berototnya itu merupakan salah satu
kategori kendaraan mewah sehingga jumlah pajak yang harus dikeluarkan pun cukup
fantastis.
Kendati
demikian, segala sesuatu itu pasti ada masanya. Meskipun pelan, namun tampak
pasti masyarakat mulai kembali tertarik untuk kembali mengandalkan dengkul
mereka untuk berkativitas harian. Ya, bersepeda menjadi cara alternatif pergi
ke tempat kerja dan sekolah atau kampus. Seperti yang dilakukan oleh komunitas
Bike to Work (B2W) atau Bike to School (B2S) serta Bike to Campus (B2C). Fenomena
ini bisa jadi dikarenakan kejenuhan masyarakat, khususnya masyarakat kota
dengan segala kemacetan yang selalu menghiasi keseharian mereka. Ditambah lagi
dengan udara kota yang semakin tidak bersahabat lagi karena polusi udara dari
kendaraan bermotor. Virus gowes pun semakin menjadi meskipun hanya seminggu
sekali, setelah acara Car Free Day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor
benar-benar dilaksanakan. Awalnya hanya di ibu kota, namun saat ini banyak
kota-kota besar di Indonesia yang turut pula menyelenggarakan hal yang sama.
Memang tampak
pelan, namun pasti. Geliat bersepeda ini didukung pula oleh para produsen sepeda.
Produsen lokal pun menawarkan aneka jenis sepeda dengan harga yang kompetitif,
bahkan dengan kualitas internasional. Bukan hanya itu, bengkel-bengkel sepeda
kembali marak meskipun tidak sebanyak bengkel motor, namun cukup meriah. Ini
merupakan bukti kebangkitan kembali kereta angin yang dulu pernah berjaya. Bahkan
saking maraknya, banyak orang berbondong-bondong membeli sepeda, mulai dari
merek lokal hingga merek luar negeri. Meskipun sebagian dari mereka tidak
begitu paham dengan anatomi sepeda dan perawatannya. Ini merupakan
suatu bukti bahwa virus bersepeda telah benar-benar menjangkiti masyarakat. Hal
ini pulalah yang ingin dituangkan penulis “Let’s GOWES and Fun”. Isi
dari buku ini pada intinya adalah sebuah ajakan bagi seluruh manusia untuk
bersepeda karena manfaatnya bukan hanya raga saja , namun juga jiwa.
Dalam buku “Let’s
GOWES and Fun”, penulis banyak
bertutur tentang asyiknya bersepeda, mulai dari sejarah sepeda, manfaat, bahkan
berbagai hal mengenai perawatan sepeda di antaranya bagaimana menangani
permasalahan kecil yang terjadi pada sepeda. Buku ini memang cukup sederhana,
namun cukup dalam juga karena di dalamnya banyak dibahas segala sesuatu yang
berkaitan dengan sepeda, sehingga bisa menjadi referensi bagi siapa saja,
khususnya pemula, untuk membeli atau mengatasi permasalahan kecil yang sering
terjadi pada sepeda tunggangannya, seperti bagaimanana menangani ban kempes
karena gembos atau rantai putus. Gaya bahasa yang digunakan penulis pun cukup
sederhana, tidak jelimet sehingga dapat dipahami dengan mudah oleh siapa saja. Mungkin
saja hal tersebut karena penulis berkeinginan virus gowes atau bersepeda yang
diidapnya, turut pula tertular kepada siapapun, khususnya kaum pembaca. Jadi,
siapapun Anda yang senang gowes atau mulai berpikir untuk gowes, namun masih
awam dengan sepeda, buku ini sangat cocok untuk dijadikan batu pijakan untuk
lebih intim lagi dengan kendaraan dengkul ini. Juga, tentu saja semakin mendalamai
sensasi asyiknya gowes.
Komentar
Posting Komentar